Kemajuan teknologi digital saat ini telah mendorong perkembangan pesat di semua sektor, termasuk juga dalam dunia pendidikan tinggi. Kini diketahui, banyak kampus tengah berlomba mengadopsi digitalisasi itu guna menyesuaikan dengan tuntutan zaman.
Kondisi itu tentu menjadi tantangan tersendiri, karena digitalisasi akan mengubah banyak pola yang dilakukan menjadi jauh lebih mudah dan praktis. Dengan kata lain, perguruan tinggi harus menyandang predikat Cyber University jika berkeinginan menjadi ‘World Class University’.
Cyber university merupakan suatu upaya menjadikan kampus menerapkan teknologi informasi dalam berbagai hal. Misalnya pada pelayanan, fasilitas, sistem pembelajaran, kurikulum, hingga sarana dan prasarana lainnya.
Guna menunjang status sebagai Cyber University Universitas Terbuka (UT) mengundang tim peninjau kualitas dari the International Council for Open and Distance Education (ICDE).
“Karena ini merupakan perhatian kita, bagaimana UT melayani mahasiswa yang jumlahnya sangat besar, tetapi kita tetap memelihara dan meningkatkan kualitas. Kita menghadirkan ICDE, agar mereka memberi masukan dan saran kepada UT bagaimana pendidikan jarak jauh yang dilakukan UT sesuai dengan norma, kaidah, penyelenggaraan pendidikan jarak jauh lainnya di dunia,” terang Rektor UT Ojat Darojat.
Menurut Ojat, UT menaruh perhatian sangat besar terhadap kualitas layanan pendidikan. Pendidikan berkualitas, kata dia, diyakini mampu menciptakan lulusan yang berkualitas pula. Itulah yang mendasari UT secara berkala mengundang lembaga akreditasi dan penjamin kualitas ICDE guna melakukan evaluasi.
“Impact-nya untuk UT, UT akan bisa mengerahkan seluruh resources yang kita miliki untuk mencapai visi-misi yang sudah kita terapkan, sesuai dengan arahan guideline yang diberikan oleh expert (ahli) dari ICDE,” jelasnya.
Dijelaskan Ojat, cukup banyak masukan dan saran yang diberikan tim ICDE. Namun yang paling menonjol adalah soal peningkatan jumlah mahasiswa dari sekira 350 ribu menjadi 1 juta mahasiswa. Menuju kesana, ucap Ojat, harus ada perubahan-perubahan dalam berbagai bidang.
“Yang paling menonjol tadi adalah terkait dengan bagaimana UT bisa meningkatkan jumlah mahasiswa menjadi ‘one million students’, untuk itu harus ada perubahan human resources, infrastruktur, dan sebagainya. Lalu juga soal bagaimana UT berfungsi sebagai cyber university,” sambungnya.
Dilanjutkan Ojat, banyak arahan yang disampaikan tim peninjau dari ICDE terkait fungsi UT menjadi Cyber University. Di mana UT menerapkan sistem belajar jarak jauh berbasis online, hingga bisa dijangkau siapa pun, di manapun, dan kapan pun. Tak ayal, kondisi itu menarik minat perguruan tinggi lain menempuh kursus di UT. UNTAN Membangun Ekosistem Digital Menuju Cyber University.
“Bagaimana kita bertransformasi dari paperless menjadi digital. Bagaimana kita menyiapkan layanan online ini berkualitas, bahkan bukan hanya untuk mahasiswa UT, tapi juga bagi mahasiswa konvensional yang mengambil mata kuliah ke UT. Karena sekarang saja, sudah ada 9 perguruan tinggi yang mengambil course ke UT,” ungkapnya.
UT yang terus memantapkan diri menjadi Cyber University akan memberi pengaruh besar dalam pemerataan pendidikan tinggi yang berkualitas bagi semua masyarakat Indonesia, termasuk mereka yang tinggal di daerah terpencil sekalipun.
Kedatangan peninjau ICDE kali ini, merupakan yang kesekian kali dari sebelumnya pada tahun 2005, 2010, dan 2016. Tim peninjau yang datang kali ini adalah Prof. Shironica Priyanthi Karunanayaka dari The Open University of Sri Lanka, Prof. Ebba Ossiannilsson dari Lund University Swedia, dan Prof. Alan Tait dari The Open University, UK.
ICDE sendiri bertugas memfasilitasi dan memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan penelaahan mutu kelembagaan UT. Proses reviewnya melibatkan jajaran pimpinan UT, unit-unit di UT serta UPBJJ, hingga para penulis bahan ajar dan tutor maupun mahasiswa. Cyber University dan Teknologi Ramah Lingkungan
Proses review diawali dengan menelaah dokumen yang dikirimkan UT ke sekretariat ICDE untuk dipelajari oleh tim peninjau. Kali ini, peninjau akan melihat dan memeriksa tindak lanjut atas saran yang diberikan pada tahun 2016 lalu. Tim juga akan melihat langkah-langkah atau inisiatif baru yang dilakukan sejak 2016 hingga saat ini, serta rencana strategis UT ke depan.